Rancangan Undang-Undang Perampasan Aset (Strategi Baru Melawan Korupsi Dengan Pendekatan In REM)
DOI:
https://doi.org/10.31004/jh.v4i6.2051Abstract
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis urgensi pengesahan Rancangan Undang-Undang (RUU) Perampasan Aset dengan pendekatan in rem dalam meningkatkan efektivitas pemberantasan tindak pidana korupsi di Indonesia. Penelitian ini juga bertujuan untuk mengeksplorasi bagaimana konsep in rem dapat mengisi kekosongan hukum yang selama ini menghambat pemulihan aset hasil korupsi, terutama dalam kasus di mana tersangka melarikan diri, meninggal dunia, atau tidak ditemukan. Penelitian ini menggunakan metode hukum normatif dengan pendekatan berbasis literatur. Bahan hukum primer yang digunakan meliputi peraturan perundang-undangan yang relevan, seperti Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2001 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi dan draf RUU Perampasan Aset. Bahan hukum sekunder berupa artikel ilmiah, jurnal hukum, dan karya akademik lainnya turut digunakan untuk mendukung analisis. Penelitian ini juga membandingkan penerapan konsep unexplained wealth di Australia sebagai model internasional yang relevan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pendekatan in rem yang diusung dalam RUU Perampasan Aset memberikan solusi signifikan dalam pemberantasan korupsi, dengan menitikberatkan pada aset sebagai subjek hukum utama. Pendekatan ini memungkinkan perampasan aset tanpa bergantung pada keberadaan pelaku, sehingga mengatasi hambatan struktural dalam sistem peradilan Indonesia. Implementasi RUU ini juga sejalan dengan prinsip-prinsip Konvensi PBB tentang Anti-Korupsi (UNCAC) dan dapat meningkatkan efektivitas pengembalian aset negara sekaligus memperkuat kepercayaan publik terhadap pemerintah.
Downloads
Published
How to Cite
Issue
Section
License
Copyright (c) 2024 Zulkarnain Pantoli

This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.
Authors retain copyright and grant the journal right of first publication with the work simultaneously licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License that allows others to share the work with an acknowledgement of the works authorship and initial publication in this journal.
Authors are able to enter into separate, additional contractual arrangements for the non-exclusive distribution of the journals published version of the work (e.g., post it to an institutional repository or publish it in a book), with an acknowledgement of its initial publication in this journal.
Authors are permitted and encouraged to post their work online (e.g., in institutional repositories or on their website) prior to and during the submission process, as it can lead to productive exchanges, as well as earlier and greater citation of published work (See The Effect of Open Access).