Perilaku Pencarian Pelayanan Kesehatan dan Sanitasi Lingkungan Kampung Naga Tasikmalaya
DOI:
https://doi.org/10.31004/jh.v2i1.36Keywords:
Perilaku Pencarian Pengobatan, Sanitasi, Kampung NagaAbstract
Kampung Naga merupakan suatu perkampungan adat yang terletak di Kabupaten Tasikmalaya Provinsi Jawa Barat. Masyarakat Kampung Naga sampai saat ini masih teguh memegang adat budaya leluhur. Mereka percaya dan mematuhi adat istiadat dan falsafah yang diamanatkan para tertuanya dan menolak intervensi dari pihak luar jika hal itu mencampuri dan merusak kelestarian kampung tersebut. Terdapat dua aspek yang menghubungkan nilai tradisi dengan kesehatan masyarakat yaitu perilaku pencarian pelayanan kesehatan dan pengelolaan sanitasi lingkungan. Dengan menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan survei yang didukung dengan kajian literatur. Perilaku pencarian pengobatan masyarakat Kampung Naga masih memilih pengobatan tradisional terlebih dahulu, dengan menggunakan bahan-bahan dari alam dan bantuan paraji/dukun. Namun apabila dirasakan tidak sembuh, masyarakat Kampung Naga memilih melakukan pengobatan modern ke bidan, mantri, puskesmas dan rumah sakit. Hal ini membuktikan bahwa masyarakat Kampung Naga masih menerima modernisasi dan intervensi dari luar selama tidak melanggar hukum adat. Permasalahan sanitasi lingkungan di Kampung Naga masih kurang dengan perilaku penggunaan jamban empang yang berada di luar area perumahan.
References
Mustafa, Preliana. Dkk. 2013. Hubungan Antara Perilaku Tentang Pencegahan Penyakit Kecacingan Dengan Infestasi Cacing Pada Siswa Sd Di Kelurahan Bengkol Kecamatan Mapanget Kota Manado. Bidang Minat Kesling Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi. Manado. Diakses pada Juli 2016
Damayanti, A (2009). Pengobatan dan penilaian status gizi anak SDN 1 Luwus, Baturiti yang menderita cacingan (soil transmitted helminths).
D. Anwar Musadad, Ekowati Rahajeng, Luthfi Syafei, Soekidjo Notoatmojo, 1997 “Perilaku Pencarian Pelayanan Kesehatan Masyarakat Kampung Naga, Kabupaten Tasikmalaya”, media litbangkes Vol 7, No 03&04 Des (1997)
Green, L.W, Kreuter, M.W. Health Promotion Planning An Educational and Environmental Approach. Mayfield Publishing Company, London, 2000.
Amalinda Kris Wijayanti,W.Laksmono, S. Zahroh 2016. Faktor- Faktor Yang Berhubungan Dengan Buang Air Besar Di Jamban Di Desa Gunung Sari Kecamatan Pulosari Kabupaten Pemalang. Jurnal Kesehatan Masyarakat (e-Journal) Volume 4, Nomor 1, Januari 2016 (ISSN: 2356-3346)
Epon Ningrum, 2012. Dinamika Masyarakat Tradisional Kampung Naga di Kabupaten Tasikmalaya, Mimbar, Vol. XXVIII, No. 1 (Juni, 2012): 47-54
Lelly Qodariah , Laely Armiyati, 2013. Nilai-Nilai Kearifan Lokal Masyarakat Adat Kampung Naga sebagai Alternatif Sumber Belajar Socia Vol. 10 No. 1 Mei 2013 : 10-20
Masayoe Shari Fitriany, Husnil Farouk, Ridhah, 2016.Perilaku Masyarakat dalam Pengelolaan Kesehatan Lingkungan (Studi di Desa Segiguk sebagai Salah Satu Desa Penyangga Kawasan Hutan Suaka Margasatwa Gunung Raya Ogan Komering Ulu Selatan), Jurnal Penelitian Sains Volume 18 Nomor 1 Januari 2016
Tri Suratmi, Atik Kridawati, 2018. Perilaku pencarian pengobatan dan hidup bersih dan sehat (PHBS) di Kampung Naga Kabupaten Tasikmalaya, Jurnal Pelayanan dan Pengabdian Masyarakat Vol. 2, No. 1 , April 2018
Downloads
Published
How to Cite
Issue
Section
License
Authors retain copyright and grant the journal right of first publication with the work simultaneously licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License that allows others to share the work with an acknowledgement of the works authorship and initial publication in this journal.
Authors are able to enter into separate, additional contractual arrangements for the non-exclusive distribution of the journals published version of the work (e.g., post it to an institutional repository or publish it in a book), with an acknowledgement of its initial publication in this journal.
Authors are permitted and encouraged to post their work online (e.g., in institutional repositories or on their website) prior to and during the submission process, as it can lead to productive exchanges, as well as earlier and greater citation of published work (See The Effect of Open Access).