Peduli Stunting Dengan Pelatihan Pengolahan Makanan Dari Daun Kelor Bagi Kader Kesehatan Di Desa Tonasa Kecamatan Sanrobone Kabupaten Takalar
DOI:
https://doi.org/10.31004/jh.v4i3.1019Abstract
Stunting adalah gangguan tumbuh kembang yang dialami anak akibat gizi buruk, infeksi berulang, dan stimulasi psikososial yang tidak memadai selama 1000 hari pertama kehidupan seorang anak, sejak pembuahan sampai usia dua tahun. Seorang anak didefinisikan sebagai stunting jika tinggi badan menurut usianya lebih dari dua standar deviasi, di bawah ketetapan Standar Pertumbuhan Anak WHO. World Health Organization (WHO) stunting pada anak adalah salah satu hambatan paling signifikan bagi perkembangan manusia, secara global mempengaruhi sekitar 162 juta anak di bawah usia 5 tahun. Salah satu masalah kesehatan yang terdapat di Desa Tonasa yang merupakan salah satu kelurahan dalam wilayah Kecamatan Sanrobone Kabupaten Takalar yaitu masih tingginya angka kejadian stunting. Data tahun, 2022) ditemukan ada sekitar 101 orang anak yang dinyatakan mengalami stunting. Bertolak dari permasalahan ini diperlukan adanya pemahaman masyarakat tentang makanan bergizi dan penanggulanagan stunting. Hasil pretest pengetahuan yang meliputi stunting, daun kelor dan olahannya didapatkan hasil pengetahuan Baik 6 orang (40%), Cukup 8 orang (53%) dan Kurang 7 orang (46%), setelah pretest dilakukan langkah selanjutnya adalah pemberian edukasi mengenai stunting, daun kelor dan olahannya.Setelah informasi diberikan langkah selanjutnya post test dengan hasil pengetahuan Baik 20 orang (100%), Cukup 0 orang (0%), dan Kurang 0 orang (0%). Langkah selanjutnya adalah membentuk demonstrasi langsung mengenai pengolahan makanan dengan daun kelor agar informasi yang didapatkan dapat lebih mudah untuk depraktikkan ke ibu-ibu masyarakat desa Tonasa, Kecamatan Sanrobone, Kabupaten Takalar.
Published
How to Cite
Issue
Section
License
Copyright (c) 2024 Nurul Husnah, Andi Tenri Abeng,Sitti Hadriyanti Hamang
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.
Authors retain copyright and grant the journal right of first publication with the work simultaneously licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License that allows others to share the work with an acknowledgement of the works authorship and initial publication in this journal.
Authors are able to enter into separate, additional contractual arrangements for the non-exclusive distribution of the journals published version of the work (e.g., post it to an institutional repository or publish it in a book), with an acknowledgement of its initial publication in this journal.
Authors are permitted and encouraged to post their work online (e.g., in institutional repositories or on their website) prior to and during the submission process, as it can lead to productive exchanges, as well as earlier and greater citation of published work (See The Effect of Open Access).