Pendampingan dan Pelatihan Pendaftaran Merek Dagang dan Digital Marketing Pada UMKM Kripik Tempe di Kenagarian Sungai Langkok
DOI:
https://doi.org/10.31004/jh.v4i6.1601Abstract
Kripik tempe menjadi salah satu makanan khas dari Kabupaten Dharmasraya. Sehingga, banyak industri rumahan yang mengolah makanan ini baik yang berskala kecil ataupun besar. Namun, dalam proses pemasaran produknya masih banyak Industri Kecil menengah yang memiliki permasalahan. Salah satunya adalah pada IKM Kripik Tempe Bude Yatmi. Berdasarkan hasil wawancara yang dilakukan kepada Bude Yatmi selaku pengusaha terdapat permasalahan utama yang saat ini dihadapi oleh Industri Kecil Menengah (IKM) kripik tempe dikenagarian Sungai Langkok, diantaranya adalah IKM ini belum memiliki merek dagang yang didaftarkan dikementerian Hukum dan HAM serta belum memanfaatkan digital marketing atau media sosial dan e-commerce untuk meningkatkan penjualan keripik tempe. Selama ini promosi untuk memasarkan produk kripik tempe hanya melalui mulut ke mulut. Sehingga program pengabdian kepada masyarakat ini memiliki tujuan untuk (1) pembuatan Brand (2) pendampingan pendaftaran merek dagang (3) pelatihan dan pendampingan pembuatan dan pemanfaatan media sosial untuk mempromosikan produk. Program ini dianggap mampu menyelesaikan persoalan yang dihadapi oleh mitra. Hal ini ditunjukkan dengan berbagai respon positif yang diberikan oleh mitra selama kegiatan ini berlangsung.
Kata Kunci: Digital Marketing, IKM, Kripik Tempe, Merek Dagang
Downloads
Published
How to Cite
Issue
Section
License
Copyright (c) 2024 AinulBadri AinulBadri, Fenisi Resty, Dian Estu Prasetyo
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.
Authors retain copyright and grant the journal right of first publication with the work simultaneously licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License that allows others to share the work with an acknowledgement of the works authorship and initial publication in this journal.
Authors are able to enter into separate, additional contractual arrangements for the non-exclusive distribution of the journals published version of the work (e.g., post it to an institutional repository or publish it in a book), with an acknowledgement of its initial publication in this journal.
Authors are permitted and encouraged to post their work online (e.g., in institutional repositories or on their website) prior to and during the submission process, as it can lead to productive exchanges, as well as earlier and greater citation of published work (See The Effect of Open Access).