Pengembangan Bimbingan Kelompok Berbasis Cooperative Learning Untuk Meningkatkan Kemampuan Berbahasa Siswa SD Di Kota Tobelo Kabupaten Halmahera Utara
DOI:
https://doi.org/10.31004/jh.v4i6.2070Abstract
Pendidikan merupakan satu hal penting dalam kehidupan manusia, karena melalui pendidikan akan terbentuk kepribadian ke arah kedewasaan diri. Untuk itulah guru perlu mengupayakan perkembangan siswa melalui berbagai layanan baik individu maupun kelompok. Di Halmahera Utara banyak anak yang masih memiliki kemampuan berbahasa rendah yang terlihat pada proses pembelajaran di kelas. Berdasarkan observasi, identifikasi permasalahan yang di alami siswa saat ini antara lain kurangnya kemampuan berbahasa. Melihat fenomena tersebut, maka perlu diupayakan peningkatan kemampuan berbahasa dengan bimbingan kelompok dilakukan melalui kegiatan pengabdian kepada masyarakat melalui penerapan salah satu layanan yaitu layanan bimbingan kelompok berbasis cooperative learning (CL) untuk meningkatkan kemampuan berbahasa. Tujuan kegiatan pengabdian kepada masyarakat adalah untuk mengembangkan model bimbingan kelompok berbasis dan meningkatkan 3 kemampuan berbahasa siswa SD di Kota Tobelo yaitu membaca, berbicara, dan menyimak. Metode yang digunakan adalah pengembangan model bimbingan kelompok berbasisCL, implementasi bimbingan kelompok kepada siswa dari beberapa SD, serta evaluasi dan pengukuran hasil. Kegiatan dilaksanakan melalui kegiatan sosialisasi dan bimbingan kelompok selama 10 Sesi. Hasil dari kegiatan didapatkan ada peningkatan kemampuan berbahasa siswa SD yang mengikuti kegiatan dan modul/panduan l bimbingan kelompok yang dapat digunakan secara berkelanjutan. Penggunaan teknik CL Make a Match dalam upaya menangani permasalahan kemampuan membaca siswa menunjukkan terjadinya peningkatan dari yang awalnya siswa memiliki kemampuan membaca cuma 25 % meningkat menjadi 43,34 pada sesi 1, terus meningkat dalam sesi 4 menjadi 83,33 dan pada sesi ke 7 meningkat total menjadi 100 % siswa telah memiliki memampuan lancar dalam membaca. Selanjutnya adalah Penggunaan teknik CL “Kancing Gemerincing” menunjukkan bahwa siswa yang awalnya memiliki kelancaran berbicara Sangat Rendah 2 orang (6,67 %), Rendah 12 orang (40 %) atau berjumlah 14 orang atau 46,67 % setelah diberikan perlakuan ternyata mampu menjadikan kemampuan berbicaranya cukup lancar, lancar dan sangat lancar menjadi berjumlah 83,33 % dari total 30 orang siswa. Pendampingan/treatment bimbingan kelompok berbasis CL tehnik “Berfikir Berpasangan” (Think-Pair-Share) dapat meningkatkan kemampuan menyimak siswa yang ditargetkan 50 % dalam pendampingan ini, ternyata bisa langsung mencapai 100 % dalam sesi 3; namun sempat menurun menjadi 93,33 % dalam sesi 6, tetapi kembali menjadi 100 % kemampuan menyimak siswa saat mengikuti sesi 9. Semua hal ini memperlihatkan bahwa pendampingan/treatment bimbingan kelompok berbasis cooperative learning tehnik Make a Match mampu meningkatkan kemampuan membaca siswa, tehnik cooperative learning “Kancing Gemerincing” untuk meningkatkan kemampuan berbicara siswa, dan tehnik CL teknik “Berfikir Berpasangan” (Think-Pair-Share) mampu meningkatkan kemampuan menyimak siswa.
Downloads
Published
How to Cite
Issue
Section
License
Copyright (c) 2024 Like Suoth, Puji Nitis Kusumawati, Yusuf Zakarias Manutede
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.
Authors retain copyright and grant the journal right of first publication with the work simultaneously licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License that allows others to share the work with an acknowledgement of the works authorship and initial publication in this journal.
Authors are able to enter into separate, additional contractual arrangements for the non-exclusive distribution of the journals published version of the work (e.g., post it to an institutional repository or publish it in a book), with an acknowledgement of its initial publication in this journal.
Authors are permitted and encouraged to post their work online (e.g., in institutional repositories or on their website) prior to and during the submission process, as it can lead to productive exchanges, as well as earlier and greater citation of published work (See The Effect of Open Access).