Zero Bullying Dengan Peningkatan Kapasitas Guru Untuk Menciptakan Sekolah Ramah Anak

Authors

  • Dias Andris Susanto Program Studi Pendidikan Bahasa Inggris, FPBS, Universitas PGRI Semarang
  • Arso Setyaji Program Studi Pendidikan Bahasa Inggris, FPBS, Universitas PGRI Semarang
  • Rahmawati Sukmaningrum Program Studi Pendidikan Bahasa Inggris, FPBS, Universitas PGRI Semarang
  • Faiza Hawa Program Studi Pendidikan Bahasa Inggris, FPBS, Universitas PGRI Semarang

DOI:

https://doi.org/10.31004/jh.v4i2.813

Abstract

Bullying merupakan tindakan kekerasan terhadap fisik maupun mental yang dilakukan dengan menyalahgunakan kekuatan dari yang lebih kuat ke yang lemah. Bullying membawa dampak besar terhadap korban yang menyebabkan si korban mengalami trauma, stress, melukai diri sendiri dan tak jarang si korban pada akhirnya bunuh diri karena merasa malu dan dikucilkan oleh lingkungan. Bentuk-bentuk bullying berupa kekerasan fisik maupun verbal, dan cyber bullying yang kerap kali terjadi. Secara tak sadar, sering kita lihat dan dengar physical bullying dan verbal bullying yang dilakukan oleh siswa disekolah dasar. Memukul, menendang, mencakar, menggigit dan aktifitas menyakiti fisik lainnya merupakan bentuk dari perundungan fisik yang dilakukan anak sekolah dasar. Sedangkan untuk verbal bullying, acap kali anak-anak mengolok-olok temannya dengan memanggil nama anak tersebut maupun nama orang tuanya, mencela, berkata kasar merupakan sebagian contoh dari verbal bullying. Sayangnya, kejadian seperti contoh diatas dianggap wajar sebagai kenakalan anak-anak. Berangkat dari fenomena ini, tim pengabdian masyarakat memberikan solusi dengan mengadakan pelatihan untuk meningkatkan kompetensi guru dalam menghadapi dan mengatasi bullying yang terjadi disekolah dengan strategi yang tepat. Solusi dilakukan dengan menggunakan 2 cara, yakni meningkatkan peran guru sebagai komunikator yang baik dengan siswa, sebagai pemberi nasehat, dan pembimbing dalam bersikap dan bertingkah laku bagi siswa. Yang kedua adalah dengan melaksanakan strategi dengan melakukan pembiasaan baik dikelas yang bersifat relijius, membentuk karakter dan kepribadian siswa, dan memberikan art therapy bagi siswa sebagai upaya untuk mengatasi trauma bullying.   Dengan pelatihan ini, guru menjadi lebih ‘dewasa’ dan bijak dalam menyikapi bullying, mampu menerapkan solusi dan strategi yang tepat dalam menghadapi bullying dan meminimalisir dampaknya terhadap korban bully

Downloads

Published

2024-04-27

How to Cite

Susanto, D. A., Setyaji, A., Sukmaningrum, R., & Hawa, F. (2024). Zero Bullying Dengan Peningkatan Kapasitas Guru Untuk Menciptakan Sekolah Ramah Anak. Journal Of Human And Education (JAHE), 4(2), 235–241. https://doi.org/10.31004/jh.v4i2.813